- Ditulis oleh ratna dewi
- Dibuat: Selasa, 06 November 2018
Selama ini tidak ada pihak yang menyampaikan informasi yang jelas ke pada Suku Anak Dalam budaya yang dianut Suku Anak Dalam masih menganut perkawinan muda yang berisiko mengakibatkan penyumbang angka kematian ibu dan anak, walaupun pemerintah telah mendekatkan akses puskemas dekat dengan wilayah namum pendidikan kespro belum di lakukan secara komferensif.
Untuk mengatasi hal diatas maka lembaga SIKOK yang konsen terhadap permasalahan kesehatan reproduksi berperan melakukan pendidikan kespro bagi suku anak dalam sesuai kebutuhan lokal yang didapat dari assesmen awal, untuk mempelancar kegiatan belajar dikomunitas maka perlu penguatan untuk bagi pendidik sebaya sehingga bisa mengatasi persoalan yang dihadapi oleh suku anak dalam untuk bidang kesehatan reproduksinya.
Penguatan pendidik sebaya ini dilakukan untuk mempelancar kegiatan proses belajar dikomunitas sehingga suku anak dalam memahami dan bisa melakukan kegiatan dan meminimalisir atau menurun angka pernikaan anak di kalangan komunitas suku anak dalam.
Pelatihan pendidik sebaya ini diperuntukan untuk komunitas suku anak dalam khusus dusun tanah menang desa bungku kabupaten batanghari, pelatihan ini dilakukan di kota kabupaten batanghari.
Anak atau remaja Komunitas Suku Anak Dalam termasuk dalam kelompok ini merupakan kelompok yang paling beresiko karena kelompok ini mempunyai ciri rasa ingin tahu yang besar sehingga sering bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut. Ciri yang lain, anak juga ingin menunjukkan eksistensinya terutama di lingkungan teman sebayanya, butuh di akui keberadaannya. Kondisi ini diperberat dengan kenyataan bahwa pengetahuan anak atau remaja akan informasi tentang Kesehatan Seksual dan Reproduksi termasuk tentang IMS, HIV dan AIDS serta Narkoba sangat rendah, adanya pengaruh dan tekanan dari teman sebaya dan di perparah dengan kurangnya kontrol dari orang tua dan lemahnnya pengawasan dari masyarakat.
Melihat besarnya pengaruh teman sebaya dalam membentuk karakter dan prilaku anak atau remaja perlu dikembangkan strategi pelibatan anak komunitas itu sendiri untuk menjadi pendidik sesama mereka dalam menciptakan agen-agen perubahan bagi anak, mengkampanyekan kesehatan seksual dan reproduksi yang baik dan HIV/AIDS lewat Peer Educator. Peer Edukator atau Pendidik Sebaya adalah suatu prinsip yang melibatkan anak dalam kegiatan atau kerja-kerja untuk anak atau remaja seperti kerja-kerja pemberian informasi dan bantuan konseling bagi sebayanya dengan tujuan sebayanya memiliki prilaku yang lebih sehat dan aman, turut serta dalam mengkampayekan pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan HIV dan AIDS termasuk mendorong kemandirian anak atau remaja dalam memperjuangkan hak-haknya.